Pages

Sabtu, 08 September 2007

Peserta Diklat Baltekkomdik Angkatan II

Daftar Peserta Diklat "Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ICT" Baltekkomdik Sumbar

1 Endra kasmawati http://www.smanegeri1vkototimur.blogspot.com/
Endra-kim@yahoo.co.id

2 Wirda ningsing http://www.manlubuksikaping.blogspot.com/
ezimanlubuksikaping@yahoo.co.id
3 Iddia rozani http://www.pungkonji.blogspot.com/
-
4 Reza gusti http://www.mansolok.blogspot.com/
Eza_o1@yahoo.com
5 Indah erma suryani http://www.sma2padangpanjang.blogspot.com/
Kkto_27@yahoo.co.id
6 Rahmad santoso http://www.rahsanhb.blogspot.com/
rahsanhb@yahoo.com
7 Darma wanda http://darmawanda.blogspot.com/
darma_wanda@yahoo.com
8 Rudi pranata http://www.sman1lembahmelintang.blogspot.com/
Rudi_cesd@yahoo.com
9 Muraita http://www.smansitiung.blogspot.com/
kintaarifani@yahoo.co.id
10 Yuli hendri http://www.sma2x11.blogspot.com/
Yh_tanjung@yahoo.co.id
11 Ade rahmawati http://www.wiradfizta.blogspot.com/
ar_syamsuir@yahoo.co.id
12 Rina darmila http://www.jasmine-rina.blogspot.com/
-
13 Afni yendra http://www.sman1kotobalingkapasamanbarat.blogspot.com/
Fadiya_pasaman@yahoo.com
14 Surahmad http://www.surahmad.blogspot.com/
s_rahmad@yahoo.co.id
15 Amrizon

16 Nur Islam http://www.565_islam.blogspot.com/

17 Vera tri ningsing -

18 Nofriarti.N -

Catatan : * Mohon yang belum tercantum alamat email nya kirim ke sultoni_tilatang@yahoo.com atau di komentar blogspot.
* penulisan alamat blogspot Bpk. Afni Yendra belum tepat (http://www.sman1kotobalingkapasamanbarat.blogspot.com/ ) mohon dikoreksi kembali.
admin.

Senin, 03 September 2007

Diklat Baltekkom Dinas Pendidikan Sumbar 2007

Yang ter hormat
Panitia Penanggung Jawab Diklat Baltekkom Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat beserta Panitia Pelaksana, serta rekan2 para peserta
semoga semua di beri kekuatan dan kesehatan untuk dapat melaksanakan dan mengikuti kegiatan Diklat sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

terima kasih kita sampaikan untuk Bapak Yunirwan beserta seluruh staf Baltekkom Sumbar, atas program kerja nyata nya dalam rangka meningkatkan SDM khususnya di bidang IT bagi Guru2 di Sumbar, agar kedepan semakin banyak Guru yang dapat memanfaatan ICT dalam Proses Pembelajaran.
Diklat "Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Belajar Berbasis ICT" diharapkan dapat di lanjutkan dan di kembangkan Pak, mengingat kebutuhan akan hal ini akan semakin meluas.
semoga Bapak Yunirwan beserta staf di beri kekuatan dan kesehatan untuk terus dapat berkiprah dalam pengembangan SDM ini.

Sampai jumpa pada materi Internet dalam Pembelajaran

toni

Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan wajah bulan yang dalam fase purnama tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan terjadi bila bulan sedang beroposisi atau bertolak belakang dengan matahari. Tetapi akibat bidang orbit bulan miring terhadap bidang orbit semu matahari (ekliptika), maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut titik node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka biasanya, jika terjadi gerhana bulan maka akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua titik node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Pada saat peristiwa gerhana bulan total terjadi, seringkali permukaan bulan tidak gelap total dan masih samar-samar dapat terlihat berwarna gelap kemerahan. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dipantulkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati langsung dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Namun demikian akan lebih indah jika ada binokuler atau “keker” atau bahkan teleskop untuk melihatnya lebih dekat sehingga nampak jelas batas antara daerah gelap dan terang di permukaan bulan.
Di kalangan Umat Islam peristiwa gerhana merupakan peristiwa alam biasa yang secara astronomis dapat dihitung kapan peristiwanya akan terjadi. Peristiwa gerhana bukan tanda kelahiran atau kematian seseorang namun gerhana merupakan momen merenungkan kembali tanda kemahabesaran Allah SWT, penguasa dan pemelihara langit yang tak pernah lena. Untuk itu Umat Islam memberi makna akan kehadiran gerhana melalui ibadah berupa shalat gerhana atau shalat khusuf yang dilakukan secara sendirian maupun berjamaah di masjid-masjid atau mushalla serta memperbanyak takbir dan sedekah. [cara shalat gerhana]
.”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua macam tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukan karena kematian seseorang atau kehidupannya. Maka jikalau kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah serta bershalatlah.”
( HR. Bukhari - Muslim )

Tim Olimpiade Fisika Indonesia

Muh. Firmansyah Kasim siswa kelas 1 SMA Islam Athirah Makassar kembali mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari ajang IPhO 38 yang digelar dari 13 - 22 Juli 2007 di Isfahan Iran. Tim Indonesia berhasil menggondol 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu

http://www.tofi.or.id/

Dalam Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) ke 38 di Isfahan, Iran, Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) kembali mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan mempertahankan tradisi emas. Kelima siswa yang mewakili Tim Indonesia berhasil merebut 1 emas atas nama Muhammad Firmansyah Kasim dengan nilai 45,7 point, 3 perak (atas nama Rudi Handoko Tanin, Musawwadah Mukhtar dan Yosua Michael Maranatha) serta 1 perunggu (atas nama David Halim).

Satelit India Sukses Mengorbit

NEW DELHI - India sukses meluncurkan satelit komunikasi terbaru Insat-4CR mereka menuju orbit, Minggu (2/9). Dituturkan peneliti dari Indian Space Research Organization (ISRO), Insat-4CR akan menggantikan satelit Insat-4C yang hancur tahun lalu karena roket yang membawanya gagal menembus ruang angkasa. Satelit tersebut dibawa oleh kendaraan peluncur satelit setinggi 49 meter, GSLV (Geo Synchronous Satellite Launch Vehicle). GSLV buatan India itu terbang pukul 18.21 waktu setempat dari stasiun luar angkasa Sriharikota, 80 kilometer utara Chennai. Sekitar 18 menit setelah roket meluncur, GSLV berhasil menempatkan Insat-4CR, yang berperan penting dalam komunikasi digital di India. "Itu adalah peluncuran krusial demi menambah kapasitas komunikasi negara dan membantu memenuhi permintaan yang semakin meningkat," kata juru bicara ISRO yang bermarkas di Bangalore.Kesuksesan tersebut juga menebus kegagalan akhir Juli. Saat itu, peluncuran ditunda selama dua jam karena teknisinya tengah memperbaiki hambatan teknis dalam parameter yang berhubungan dengan peluncuran. Satelit berbobot 2.130 kilogram dan mempunyai umur pakai sampai sepuluh tahun tersebut bisa membantu memperjelas siaran televisi di rumah-rumah, melayani arus berita langsung dari seluruh dunia, dan meningkatkan kecepatan transmisi data di India.Awal tahun ini, ISRO berhasil menempatkan satelit astronomi Italia pada orbitnya. Itu menempatkan India ke dalam grup eksklusif peluncuran pesawat luar angkasa komersial bangsa. ISRO sudah mempunyai sepuluh satelit di orbit. Sebuah misi menuju ke bulan tengah direncanakan awal tahun depan. India berencana untuk berkompetisi dengan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan negara Uni Eropa pada misi luar angkasa. (afp/wek)
Senin, 03 Sept 2007,
Sumber http://www.jawapos.co.id

Di Balik Peluncuran 50 Perguruan Tinggi Unggulan Dikti

Di Balik Peluncuran 50 Perguruan Tinggi Unggulan Dikti
Agar PT Tak Terlena Status Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional merilis daftar 50 besar perguruan tinggi (PT) unggulan 2006 di Nusantara. Sebanyak 28 PT negeri (PTN) dan 22 PT swasta (PTS) tercatat di dalamnya. Anehnya, beberapa PTN bergengsi yang selama inimenjadi fafvorit tak masuk daftar.-------- KOMPETISI yang ketat. Itulah yang diharapkan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) terhadap perguruan tinggi (PT) baik negeri maupun swasta di tanah air. Keinginan Dikti tersebut tentu bukan tanpa alasan. Sebab, kualitas PT di Indonesia belum banyak dipercaya dunia internasional. Jamak diketahui, dari sekitar 2.700 PT di Indonesia, baru empat yang masuk daftar 500 besar PT dunia. Yakni Universitas Indonesia (250), Institut Teknologi Bandung (258), Universitas Gadjah Mada (270), dan Universitas Diponegoro (495). Fakta tersebut ditanggapi Dikti dengan sebuah ide pacuan persaingan PT di lingkaran nasional. Jika persaingan PT di dalam negeri sudah kompetitif, Dikti tak bakal kerepotan mencari PT berkualitas di Indonesia untuk ditampilkan di mata dunia. Akhirnya, pekan lalu rilis Dikti-yang sedianya diwartakan awal tahun-tentang 50 besar PT alias PT unggulan di Indonesia diluncurkan.Anehnya, beberapa nama PT favorit jujugan masyarakat, terutama PTN (perguruan tinggi negeri), tak masuk daftar. Tengok saja salah satu PTN unggulan Jawa Timur, Universitas Brawijaya. Atau Universitas Hassanudin yang telah mencetak banyak tokoh bangsa tak turut dalam daftar. Tak masuknya beberapa PTN tersebut tentu menimbulkan tanda tanya.Rektor Universitas Brawijaya, Prof Ir Yogi Sugito, kepada Radar Malang (Jawa Pos Group) beberapa waktu lalu bahkan mengaku heran. Adakah kriteria yang digunakan Dikti dalam menilai benar-benar akurat. "Ya, mungkin saja ada udang di balik batu," ungkap Yogi.Pertanyaan yang mungkin tak hanya menghinggapi Yogi itu dijawab tegas oleh Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti Prof Dr Supeno Djanali. Dia mengatakan, penilaian 50 PT unggulan telah lama disiarkan Dikti, tepatnya pada Juli tahun lalu. Dari sekitar 2.700 PT di tanah air, 156 di antaranya dikirimi kabar untuk memasukkan profil kampus plus pencapaiannya selama ini. Dari jumlah itu, hanya 78 PT yang merespons. "Semuanya dibikin fair dengan kriteria yang jelas dan akurat," tutur Supeno. Kriteria penilaian tersebut dititikberatkan pada beberapa poin. Yakni jumlah hibah kompetisi yang didapat PT (30 persen), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (25), dinamika mahasiswa (20), kerja sama internasional (15), dan fasilitas kampus (10). "PT yang benar-benar memenuhi syarat dan memasukkan profil pasti masuk unggulan," lanjut pria yang hingga kini masih aktif mengajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.Nah, soal memasukkan profil seperti yang diminta Dikti itulah yang rupanya menjadi salah satu penyebab absennya beberapa PTN favorit. Supeno mengakui bahwa beberapa PTN tak setor data yang diminta Dikti. "Kalau mengusulkan saja tidak, bagaimana bisa masuk," katanya. Respons itulah yang sebenarnya ingin dilihat Dikti. PTN yang "terlena" dengan kenegeriannya sudah seharusnya dibangunkan. Mengutip kata-kata Supeno, perlu di-shock therapy. PTN harus mulai paham bahwa persaingan pendidikan tinggi tak bisa dipandang sebelah mata. PTN harus mulai memperhitungkan kualitas PTS yang kini tak kalah dengan kampus negeri. Segala pencapaian universitas harus disusun rapi dan siap ditunjukkan ke khalayak luas.Tujuan menyusun 50 Promising Indonesian Universities itu pun bukan tanpa maksud. PT yang telah masuk daftar disusun profilnya satu per satu dan dibukukan dalam sebuah direktori berbahasa Inggris. Supeno mengatakan, Dikti telah membawa 50 PT tersebut ke berbagai negera, termasuk Amerika Serikat dan Jerman. Atase pendidikan dan kebudayaan Indonesia di berbagai negara pun dititipi profil ke-50 PT tersebut agar bisa dimunculkan di setiap pameran pendidikan di berbagai negeri.Tak berhenti di situ, Dikti juga menyebarkan profil ke berbagai Industri. Tujuannya tak lepas dari jalinan kerja sama dan menunjukkan kualitas PT yang erat kaitannya dengan mutu lulusan. Oleh karena itu, PT yang ingin masuk daftar tidak boleh "malas" mengaudit hasil kerjanya. "Kalau tahun ini (2006, Red) tidak masuk, tunjukkan tahun depan. Kalau memang benar-benar berkualitas, pasti masuk," tantangnya. Daftar 50 besar PT unggulan Indonesia memang akan digarap Dikti tiap tahun. Perubahan daftar sangat dimungkinkan terjadi. Tahun depan Dikti akan menjaring 300 PT untuk diikutkan dalam "kompetisi" unggulan tersebut. Sebanyak 100 PT akan dipilih sebagai PT unggulan. Menurut Supeno, sudah saatnya kini PT Indonesia menanggapi serius tantangan persaingan pendidikan global. (anita rachman/titik andriyani)
Senin, 30 Juli 2007, http://www.jawapos.co.id

SMK 3 Padang Raih Prestasi Nasional

Jakarta, Padek—Tim SMK Negeri 3 Padang (eks SMEA 2) yang terdiri dari Abdurrahman (kelas 3 Akutansi I), Neneng Setyaningrum (kelas 3 Akutansi I) dan Ririn Dwi Afriani (kelas 2 Akutansi I) Juara Nasional Lomba Tangkas Terampil Koperasi Siswa SLTA setelah mengalahkan tim Jawa Barat, Bali dan Jawa Tengah.

Lomba tersebut diselenggarakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dalam rangka Hari Koperasi ke-60, di Tajur, Bogor, Kamis (30/8). “Dengan berhasilnya meraih juara I nasional dalam Lomba Tangkas Keterampilan Koperasi itu, ketiga siswa berikut guru pendampingnya juga mendapat kesempatan untuk magang di Singapura pada Juli 2008 nanti,“ ujar Alex Lincoln, selaku Ketua Panitia Hari Koperasi Sumbar di Jakarta, Jum’at (31/8). Disamping itu, lanjutnya, mereka juga memboyong tropi dari Dekopin dan sejumlah uang tunai. “Bagi kita bukan masalah hadiah, tapi lebih dari itu, mereka telah ikut menyumbang suatu prestasi nasional untuk daerah Sumbar meski mereka berangkat dengan penuh keprihatinan,” tegas Alex. Ketua Dekopin, Aip Syarifuddin mewakili Ketua Umum Dekopin menyerahkan Penghargaan bagi Tim SMK 3 Kota Padang. Menurut Alex, persaingan pada babak final lomba itu begitu ketat. Selisih nilai antara duta Sumbar dengan Jawa Barat terpaut hanya 75 poin. Regu SMK 3 Padang merahi nilai 1.300, Jawa Barat sebagai juara II dengan nilai 1.250, Jawa Tengah dan Bali sebagai juara III bersama dengan nilai 1.200. Sedangkan pada babak penyisihan, Regu SMK 3 Padang berhadapan dengan DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara. Ditambahkan Alex, kegiatan lomba tersebut diselenggarakan Dekopin untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman dalam bidang koperasi dan menciptakan iklim dan semangat berkoperasi di kalangan generasi muda. Ketiga siswa-siswi didampingi oleh gurunya masing-masing Eva Yonara dan Ketua Panitia Hari Koperasi Sumbar Alex Lincoln. (fas)
Sumber : http://www.padangekspres.co.id/